Pahami Apa Itu Programnya Sebelum Mengetahui Gaji Pemagang di Jepang
Gaji Pemagang Di Jepang – Tawaran gaji yang tinggi untuk magang di Jepang masih menjadi daya tarik tersendiri bagi para pemuda-pemudi yang ingin mencari pengalaman bekerja di Jepang. Sudah banyak program magang di Jepang yang ditawarkan baik dari lembaga non pemerintah maupun dari pemerintah contohnya dari Departemen Tenaga Kerja (Depnaker) di masing-masing kota.
Untuk magang di Jepang, para pekerja harus melewati beberapa proses yang cukup lama untuk membekali para pekerja magang sebeleum berangkat ke Jepang. Sebelum mengikuti program magang di Jepang, para peserta biasanya akan mengikuti kursus Bahasa Jepang selama setahun atau bahkan lebih untuk membekali para pekerja Bahasa Jepang. Di sisi lain ada Lembaga yang mengharuskan para pekerja menunggu mendapatkan tempat magang sembari mengikuti kursus Bahasa Jepang.
Dalam kursus Bahasa Jepang itu pemagang akan belajar Huruf Jepang yang terdiri dari huruf Hiragana, Katakana dan Kanji. Huruf Hiragana sendiri diperuntukkan untuk menulis kata-kata murni Bahasa Jepang itu sendiri. Huruf Hiragana sendiri memiliki 46 karakter. Di sisi lain Jepang juga menggunakan huruf Katakana yang terdiri dari 46 karakter juga.
Fungsi dari huruf Katakana biasa dipakai untuk enulis kata serapan dan Bahasa Asing. Sedangkan huruf Kanji adalah huruf yang berfungsi sebagai penentu makna. Huruf Kanji memiliki kesamaan dengan huruf China karena pada dasarnya Jepang mengadopsi huruf Kanji dari China.
Di samping itu para pemagang juga harus mampu menguasai dasar Bahasa Jepang untuk berkomunikasi sehari-hari. Mereka juga dituntut untuk mengenal kosakata di dalam perusahaan atau pabrik tempat mereka akan magang. Dalam hal ini di akhir kursus Bahasa Jepang, mereka harus mampu mendapatkan sertifikat Ujian Bahasa Jepang atau yang biasa di sebut Noryiku Shiken.
Ujian Bahasa Jepang ini hamper sama dengan ujian Bahasa lainnya seperti TOEFL dalam Bahasa Inggris. Akan tetapi yang membedakannya adalah skornya. Kalau di dalam TOEFL menggunakan skor angka sampai ratusan akan tetapi untuk ujian Bahasa Jepang menggunakan angka 1-5 dan sebelum angka di beri huruf N.
Untuk level skor ujian dalam Bahasa Jepang dari yang paling rendah N5 sampai yang paling tinggi N1 (seperti penutur asli). Untuk magang di Jepang, para pekerja harus mendapatkan setidaknya level N4 sampai N2 untuk bisa bekerja di perusahaan Jepang.
Setelah menyelesaikan kursus Bahasa Jepang sebagai bekal komunikasi ketika bekerja di sana, mereka akan diberangkatkan untuk magang di perusahaan Jepang dalam masa kontrak sekitar 3-5 tahun. Kontrak kerja ini bisa diperpanjang asalkan mereka harus kembali lagi ke tanah air dan memperbarui kontrak kerja mereka jika mereka ingin melanjutkan magang di Jepang.
Setelah mereka mendapatkan perusahaan tempat mereka magang, mereka akan diberangkatkan untuk bekerja di salah satu perusahaan yang sudah bekerja sama dengan Lembaga tempat pemagang mendaftar. Biasanya untuk satu kali gelombang keberangkatan para pekerja magang terdiri dari 10-20 orang yang akan di sebar ke beberapa perusahaan di Jepang. Dalam hal ini perusahaan yang sering dijadikan tempat untuk pemagang kerja adalah perusahaa spare part mobil, perusahaan pengelasan kapal dan perusahaan penyedia makanan.
Besaran Gaji Pemagang Di Jepang Sekarang Ini
Untuk gaji magang di Jepang sendiri, para pekerja magang mendapatkan gaji yang cukup variatif sekitar 80.000-100.000-yen perbulan atau sekitar 8-10 juta rupiah perbulannya. Gaji ini sudah termasuk potongan biaya sewa rumah, asuransi kesehatan, pajak gaji, dan asuransi pensiun.
Beberapa potongan gaji ini adalah hal wajar yang diharuskan oleh perusahaan kepada para pemagang kerja yang bekerja di Jepang. Bukan hanya para pemagang kerja saja yang terkena potongan gaji ini, bahkan orang Jepang pun diwajibkan membayar beberapa potongan gaji ini. Dari beberapa potongan gaji yang disebutkan tadi adalah yang paling banyak di habiskan di penyewaan rumah.
Untuk biaya sewa rumah, para pekerja magang akan dikenai tarif 40.000 yen perbulan atau sekitar 4 juta rupiah. Harga ini juga akan bervariasi tergantung kota mana yang akan ditempati. Semakin metropolitan kota yang akan ditempati semakin melambung tinggi harga penyewaan rumah. Untuk meminimalisir pengeluaran, banyak para pemagang kerja di Jepang menyewa sebuah rumah untuk ditinggali oleh beberapa pemagang kerja.
Terkadang juga ada perusahaan yang menyediakan asrama untuk ditinggali oleh para pemagang kerja. Untuk biaya sewa asrama yang di sediakan oleh perusahaan biasanya lebih murah dari pada biaya sewa rumah dari luar asrama. Oleh karena itu, sebaiknya sebelum memilih perusahaan tempat magang alangkah baiknya jika kita melihat apakah perusahaan memiliki fasilitas asrama untuk ditinggali.
Di sisi lain, pihak Jepang mewajibkan para pekerja Jepang untuk membayar asuransi kesehatan sebesar 9000 yen atau sekitar 900.000 ribu rupiah perbulan. Pembayaran bisa dilakukan dengan system di cicil atau dibayar sekali dengan jumlah total selama 9 bulan per tahun.
Dengan asuransi kesehatan ini, para pekerja magang hanya akan membayar 30% dari total biaya kesehatan yang dibebankan oleh pekerja magang. Asuransi ini di rasa sangat membantu bagi para pemagang jika terjjadi kecelakaan di tempat kerja karena biaya untuk berobah di rumah sakit Jepang sangat mahal. Para pekerja magang juga dikenai biaya pajak pendapatan sebesar 20% atau sekitar 2 juta rupiah perbulannya.
Dan potongan yang terakhir adalah potongan asuransi pensiun bagi para pekerja magang. Tidak hanya para pekerja magang saja yang diwajibkan mengikuti asuransi ini, akan tetapi orang Jepang sendiri diwajibkan untuk membayar asuransi ini. Asuransi dana pensiun ini akan dikembalikan ketika para pekerja magang sudah tidak bekerja di perusahaan Jepang.
Dalam hal potongan gaji, para pekerja magang harus benar-benar teliti untuk mempertanyakan dengan rincian gaji sekitar 80.000-100.000 yen itu termasuk gaji kotor atau gaji bersih. Karena walaupun mereka mendapatkan gaji sekitar 8-10 juta per bulannya, biaya hidup di Jepang pun sangat tinggi.
Untuk biaya makan dalam sebulannya ditaksir sekitar 30.000-40.000 yen perbulannya atau sekitar 3-4 juta rupiah. Oleh karena itu dengan gaji dan estimasi biaya pengeluaran itu, para pekerja magang harus bisa mengatur keungan mereka jika mereka ingin menabung atau mengirim uang ke keluarga yang ada di tanah air.
Walaupun gaji magang di Jepang lumayan besar untuk ukuran gaji karyawan di Indonesia, biaya hidup yang tergolong tinggi juga jadi hal yang perlu dipertimbangkan sebelum para pemagang kerja ini memutuskan untuk magang di Jepang.
Jika beberapa pertimbangan diatas sudah dimengerti oleh para pemagang kerja, maka dengan estimasi gaji magang di Jepang sekitar 8-10 juta rupiah bisa meningkatkan taraf hidup para pemagang kerja di Jepang lebih-lebih bisa menyumbangkan devisa bagi negara. Mereka juga akan mendapatkan banyak pengalaman tentang budaya kerja di Jepang yang terkenal akan kedisiplinannya terhadap waktu dan budaya kerja keras oleh masyarakat Jepang.