hal yang wajib dilakukan saat magang di Jepang

Magang di Jepang Bisa Rubah Arah Masa Depan Jadi Lebih Baik Lagi

Magang di Jepang – Kebanyakan orang menginginkan untuk mendapatkan pekerjaan di luar Negeri, gaji yang lebih tinggi menjadi faktor utama alasan mereka. Jepang adalah salah satu Negara yang dituju warga Indonesia untuk bekerja.

Indonesia sendiri telah memiliki program yang dibuat bersama dengan Jepang yang bernama Kenshusei atau peserta magang di Jepang. Jadi, jika ingin magang di Jepang, calon pelamar bisa mencari informasinya melalui Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Depnakertrans).

Untuk pekerjaannya, biasanya lowongan kerja untuk laki-laki dan perpempuan berbeda jauh. Jika laki-laki yang ingin magang di Jepang biasanya bidang kerja yang ditawarkan ada di bidang otomotif, mesin bubut, pengecatan, dan pekerjaan yang berhubungan dengan panrik dan industri.

Sedangkan untuk perempuan yang ingin magang di Jepang, bidang kerjanya biasanya adalah pegawai di bidang peternekan, industri plastik, agrobisnis, dan garmen.

Jika ingin menjadi peserta magang di Jepang lewat jalur Depnakertrans, dibutuhkan tes yang tidak sedikit untuk menyeleksi calon peserta magang. Berikut adalah tahapan tes yang dilakukan:

  1. Tes fisik 1 (pemeriksaan seluruh badan)
  2. Tes matematika (10 soal 3 menit)
  3. Tes fisik 2 (lari 3km selama 15 menit, push up 35 kali dan shit up 25 kali)
  4. Tes bahasa Jepang
  5. Tes wawancara
  6. Tes psikotes
  7. Tes pra pelatihan

Selain itu, peserta magang di Jepang juga harus mengikuti seleksi dengan user dari Jepang. dalam seleksi ini, ada 2 sistem:

  1. Seleksi dengan User Jepang

Pada seleksi ini, peserta magang di Jepang langsung bertemu dengan pihak User dari Jeoang. Peserta diharuskan memiliki keahlian dibidang tertentu, misalnya pengelasan, menjahit, dll. Dan seleksi ini membutuhkan waktu sekitar 3 – 4 bulan.

2. Seleksi Dokumen

Pada seleksi ini, pihak pengirim akan mengirimkan dokumen ke Jepang dan dokumen tersebut kan dipilih dan diproses olej perusahaan penerima di Jepang.

3. Medical Check Up

Meliputi: darah, rontgen, urine, feses, visus, fisik, mata, telinga, hati, jantung, dll

Selain melalui Depnakertrans, peserta yang ingin magang di Jepang juga bisa melalui jalur swasta dan syaratnya adalah sebagai berikut:

  1. Minimal lulusan SMA/SMK, diutamakan D3/S1 bagi lulusan Perawat dan Satsra Jepang.
  2. Pria/Wanita usia 19-26 Ttahun Domisili Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur dan Yogyakarta.
  3. Sehat Jasmani dan Rohani.
  4. Tinggi badan minimal 160cm (Pria) dan 152cm (Wanita), Berat badan ideal.
  5. Tidak berkaca mata dan Tidak bertattoo / Bertindik bagi Peserta Pria.
  6. Badan tegak, tidak pernah memiliki riwayat operasi tulang atau patah tulang.
  7. Tidak memiliki riwayat penyakit dalam sepertiL TBC, Kanker, Asma, Jantung, Hepatitis, Diabetes, dll.
  8. Fisik tidak: Cacat, Patah Tulang, Tuli, Hernia, Penyakit Kulit, Kaki Semper, Kaki O, Kaki X, Disfungsi Organ Tubuh, Buta Warna, Silindris, bekas operasi (bekas kecelakaan, luka bakar, usus buntu karena penyakit), Estetika (penampilan fisik).
  9. Tidak Merokok dan Tidak menggunakan Narkoba dan Obat-obatan terlarang sejenisnya.
  10. Harus mengikuti pelatihan bahasa dan budaya Jepang sampai saat diberangkatkan di Lembaga Sending/Sending Organization (SO) yang dituju.
  11. Belum pernah Magang ke Jepang atau tidak berlaku bagi peserta Eks Magang Jepang.

Setelah mengikuti serangkaian tes yang diberikan dan calon peserta tersebut lolos, peserta langsung diminta untuk mengikuti pendidikan guna mempersiapkan pemberangkatan dan harus menyiapkan paspor, serta menyelesaikan kontrak magang di Jepang selama 3 – 5 tahun. Umumnya, waktu pemagangan di Jepang adalah 3 tahun dengan uraian, satu tahun masa Kenshusei yaitu masa belajar sambil berlatih.

Kemudian dilanjut kan dengan ujian pra Jisshusei sebelum akhirnya masuk ke masa Jisshusei. Jishusei sendiri adalah masa berlatih sambil bekerja. Waktu yang diperlukan dalam masa ini adalah dua tahun. Jadi, totalnya adalah 3 tahun waktu pemagangan ke Jepang. tidak kurang dan tidak lebih.

Kemudian, berikut ada penjelasan tentang fasilitas yang akan didapat oleh peserta yang magang di Jepang :
  1. Gaji pokok sebanyak 90.000 – 120.000 yen dan uang lembur yang bisa mencapai sebanyak Rp. 15.000.000 (dengan masa kontrak selama 3 tahun)
  2. Meliputi asuransi kecelakaan, kesehatan, kematian dan pensiun. Asuransi ini melindungi pemagang dari segala hal dimanapun dan kapanpun. Asuransi kecelakaan kerja bernilai 2,5 Milyar
  3. Kontrak kerja yang dibuat cukup panjang yaitu selama 3 – 5 tahun. Jadi, dalam kurun waktu yang lama tersebut pemagang bisa menambah ilmu pengetahuan tentang negara Jepang meliputi bahasa, managemen usaha, etos kerja, tempat wisata, atau kuliner yang terkenal di Jepang, dll.
  4. Alat transportasi berupa sepeda. Untuk ke perusahaan atau supermarket terdekat.
  5. Apartemen lengkap standart Jepang (kamar tidur, MCK, Mesin cuci, Kulkas, Kompor gas, Alat masak, AC)
  6. Listrik, gas, dan air bisa didapatkan secara cuma-cuma sampai pemakaian tertentu
  7. Tiket Jepang – Indonesia untuk waktu pulang setelah kontrak magang di Jepang berakhir (Gratis)
  8. Pesangon modal kerja sebesar 600.000 yen (atau sekitar 60 Juta) bagi peserta yang berangkat lewat jalur IM Japan atau Depnakertrans, sedangkan peserta yang berangkat lewat nin IM Japan atau lewat swasta pesangon yang didapat sekitar 400.000 – 600.000 yen (sekitar 40 – 60 Juta), tergantung perusahaan masing-masing.
  9. Jika setelah kembali ke Indonesia ingin bekerja di perusahaan Jepang yang ada di Indonesia, maka akan mendapatkan prioritas lebih tanpa harus mengirim surat lamaran pekerjaan ataupun mengantri panggilan. Cukup wawancara denfan pimpinan perusahaan yang bersangkutan saja.

Program magang di Jepang ini berbeda dengan jalur TKI (tenaga Kerja Indonesia) di luar negeri. Tapi ini adalah program pemagangan yaitu belajar sambil bekerja atau bekerja sambil belajar. Visa yang dipakai pun adalah visa magang yang berarti bisa digunakan juga untuk kuliah di Jepang.

Peserta magang asal Indonesia ini juga disetarakan dengan tenaga kerja wagra Jepasng asli/lokal, yaitu mereka mendapatkan jaminan perlindungan yang cukup dan mendapat hak yang sama dengan pekerja Jepang pada umumnya.

Hal itu meliputi perlindungan asuransi (kecuali sakit bawaan yang diderita sebelum tiba di Jepang), gaji, dan jaminan perlindungan. Jaminan perlindungan ini akan didapat oleh peserta magang di Jepang dari tahun pertama hingga tahun ketiga atau terakhir.

Setelah menyelesaikan program magang di Jepang selama 3 tahun, peserta wajib pulang ke Indonesia dan akan mendapatkan:
  1. Sertifikat keterampilan dan JITCO
  2. Sertifikat keterampilan dari IMM Japan
  3. Untuk usaha mandiri, akan diberikan tunjangan modal usaha sebesar 600.000 yen (sekitar 70 Juta)
  4. Peserta akan mengikuti wawancara dengan perusahaan Jepang yang ada di Indonesia

Melihat persyaratan tersebut, tentu harus dibarengi dengan tekad dan niat serta antusias tinggi untuk bisa mengubah jalan hidup menjadi lebih baik lagi, selain itu juga pengalaman berharga di negara Jepang akan menjadi pengalaman yang sangat dikenang sepanjang hidup.

Jika kamu bisa lolos ke program magang Jepang ini, tentu saja sepulang dari magang Jepang ini kamu akan mendapatkan berbagai keuntungan seperti sertifikat kerja dari Jepang, yang bisa digunakan untuk melamar pekerjaan di Indonesia dan juga kemampuan berbahasa Jepang yang bisa digunakan untuk membuka kursus atau menjadi guru bahasa Jepang, Selamat mencoba.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *