Magang di Jepang

Magang di Jepang Bukanlah Hal yang Mudah, Tetapi Awal Menuju Kesuksesan          

Magang di Jepang adalah hal yang menyenangkan. Untuk menjadi para pemagang yang biasa disebut kenshusei merupakan hal yang tidak mudah. Ada berbagai alasan mengapa orang Indonesia rela jauh dari keluarga menjadi kenshuusei. Ada yang ingin bisa menikmati keindahan Jepang, ada yang untuk menambah atau mencari modal usaha dan ada yang memang karena menjadi tulang punggung keluarga.

Ketika menjadi tulang punggung keluarga bekerja di Indonesia saja tidak cukup untuk menghidupi seluruh keluarga. Maka dari itu salah satu jalan lainnya adalah menjadi kenshuusei. Namun menjadi kenshuusei, bukanlah hal yang mudah. Sebelum menjadi pekerja di Jepang, berbagai tes harus dilakukan. Mulai dari psikotest, tes kesehatan, tes fisik, tes wawancara dan lain sebagainya. Salah satu tidak lulus, pupus sudah harapan dapat magang di Jepang.

Saat Magang di Jepang, Apa saja Yang dikerjakan

Sesudah sampai di Jepang, kita sudah harus tunduk dengan sistem bekerja jepang yang luar biasa disiplin. Bekerja dari pagi hingga malam tiba. Ditambah jika melakukan kesalahan sudah pasti kena marah. Harus dengan senang hati menerima overtime sebab tanpa overtime tidak bisa kirim uang kepada keluarga juga tidak bisa jalan-jalan ketika libur kerja tiba.

Tetapi ketegasan dan kedisplinan saat magang di Jepang melatih kebiasaan baik kita. Agar disiplin dalam hal apapun supaya bisa sukses dikemudian hari. Karena kita punya keinginan saat magang telah selesai. Jangan sampai sudah jauh-jauh hingga ke Jepang, tidak bisa mengumpulkan uang untuk membuat usaha di Indonesia.

Maka ketika menjadi kenshusei, haruslah bisa menabung. Bisa membagi mana kebutuhan pokok dan mana yang hanya untuk kesenangan pribadi. Dan perlu diingat, sampai ke Jepang atau menjadi kenshuusei adalah impian hampir semua orang. Namun tidak semua orang bisa mendapatkannya. Jika anda salah satu yang beruntung, jangan lupakan untuk menabung.

Liburan Saat Magang di Jepang Adalah Penting

Selain harus menabung kita juga bisa menyisihkan uang untuk berlibur menikmati keindahan Jepang saat magang di  Jepang. Sebab sampai di Jepang tidak hanya full untuk bekerja, ada waktunya menikmati keindahan Jepang. Yang akan sangat disayangkan sudah sampai Jepang, tidak berlibur. Jadi ketika pulang ke Indonesia bisa menceritakan indahnya kota Jepang.

Kita sampai di Jepang juga ingin melihat orangtua bahagia. Ingin membuat mereka tidak lelah bekerja, biar mereka bisa duduk manis dan menikmati masa tua tidak harus memikirkan menu apa yang akan di masak esok hari, tidak harus memikirkan biaya sekolah adik-adik dan lainnya. Juga menggantikan biaya saat berangkat ke Jepang sebelumnya. Biasanya para kenshuusei yang menjadi tulang punggung ingin membuat orangtua bahagia.

Tetapi semua tidak berjalan sesuai keinginan. Yang sebelum berangkat ingin setiap saat bisa kirim uang, merasa sulit. Sebab saat magang di Jepang menuntut banyak kebutuhan. Harga yang serba mahal terkadang tidak sebanding dengan bayaran yang diperoleh. Ditambah resiko bekerja di Jepang bukanlah hal yang main-main.

Saat mendengar keadaan di kampung, membuat kenshuusei ingin segera pulang. Apalagi bagi mereka yang memang menjadi tulang punggung keluarga. Rasanya seperti ingin membelikan semua yang menjadi kebutuhan keluarga di Indonesia. Namun kenshuusei belum bisa melakukannya karena terhalang biaya hidup di Jepang.

Magang di Jepang tidak semudah yang dibayangkan. Kenshuusei ada yang berfikir akan merasakan senang karena bekerja sesuai dengan hobi dan minat. Setiap hari hanya senang yang dirasakan. Tetapi itu semua hanya mimpi. Ketika sudah sampai di Jepang, yang menjadi bayangan diri kenshuusei adalah raut muka kedua orangtuanya. Karena dari bayangan itulah yang dapat menjadi semangat mereka dalam bekerja. Dan menjadi kekuatan untuk bertahan menghadapi kerasnya kehidupan di Jepang.

Untuk kenshuusei yang menjadi tulang punggung keluarga haruslah semangat karena akan datang saatnya kalian membuat senyum kedua orangtua yang ada di Indonesia. Dapat mengubah ekonomi keluarga. Maka dari itu tetap semangat berjuang menghadapi kerasnya Jepang, juga menghadapi susahnya berada di Jepang.

Tidak ada yang tidak mungkin ketika mau terus berusaha. Sebab akan datang kebahagiaan karena niat kita yang ingin membuat orangtua bahagia. Semoga para kenshuusei bisa meraih kesuksesan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *